Kategori Perekonomian dan Kemukminan seorang Muslim
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Jika dikaji terdapat tiga kelompok tingkat perekonomian manusia:
1. Kurang dengan turunannya yaitu fakir dan selanjutnya miskin
2. Cukup dengan turunannya yaitu berkecukupan dan lebih dari cukup
3. Lebih dengan turunannya yaitu berkelebihan dan melimpah
Dalam perspektif keimanan seorang muslim, kepatuhan dan ketaatan seorang mu'min dapat diibaratkan sebagai berikut:
1. Mu'min yang kebanyakan, biasanya disebut orang awam dan cenderung taat serta patuh pada perintah Allah dan tidak begitu faham dengan pengetahuan serta ilmu yang mendasari amal perbuatan kebajikannya. Dalam kelompok ini juga termasuk mu'min yang malas, atau mu'min yang ketaatannya tidak tetap alias diselingi dengan berbuat salah.
2. Mu'min yang berilmu, biasanya ketaatan dan kepatuhan berdasarkan pengetahuan dan ilmu yang diperolehnya dari hasil belajar, pengalaman hidup serta lingkungan yang kondusif membangun karakter dan kepribadiannya. Termasuk dalam kategori ini adalah mu'min yang istiqomah dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangan.
3. Mu'min yang penuh kesadaran, biasanya ketaatan dan kepatuhannya bukan hanya berdasarkan pengetahuan dan ilmu yang diperoleh melalui pembelajaran, namun juga lebih didasarkan pada kesadaran yang sangat tinggi, sehingga mu'min seperti ini selalu waspada dalam melakukan ketaatan dan sangat sensitif terhadap perubahan apa saja yang terjadi dalam diri dan lingkungan sekitarnya. Termasuk dalam kategori ini yaitu mu'min yang ahli dalam bertaubat, mu'min yang ahli dalam masalah ketulusan dalam beribadah.
Jika dikombinasikan, seorang mu'min yang punya kapasitas dan kemuliaan kepribadian dengan tingkat kemu'minan yang ke-3 yang secara ekonomi mendapatkan predikat mu'min yang lebih, berkelebihan dan melimpah keimanannya, dengan peringkat tertinggi hanya disandang oleh Rasulullah SAW.
Semoga Bermanfaat