Selamat Berjuang di 11 Bulan Tanpa Ramadhan

11 bulan tanpa ramadhan

Oleh : Syantrie Aliefya

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Diujung Zaman_Lebaran hari pertama sudah dilalui, di hari fitri itu semua hati umat Islam cenderung memiliki nilai kesucian, setelah seluruh dosanya dibakar dan menjadi debu di akhir Ramadhan.

Memasuki Lebaran hari kedua seperti jadwal dalam kalender nasional, sejatinya hari-hari yang kita lalui pasca 1 Syawal , haruslah dijalani dengan kebersihan hati, sikap yang baik, tindakan yang benar, ucapan lisan dan tutur kata yang juga benar dan terjaga, serta perbuatan lainnya yang memiliki nila-nilai kesucian. Orang mukmin selayaknya bersyukur kepada Alloh, karena sudah diberi pelatihan intensif selama satu bulan dengan ganjaran dan nilai pahala yang berlipat ganda, sebagai bekal perjuangan menghadapi 11 bulan berikutnya yang tidak gampang dilakoni.

Dan bekal itu bernama taqwa. Indikator meningkatnya ketakwaan seseorang bisa terpancar dan dilihat dari sikap dan perilakunya pasca 1 bulan penuh dicuci bersih di kawan candradimuka Ramadhan. Jika ia bertambah baik, bisa dipastikan kualitas ketakwaannya meningkat, dan sebaliknya jika semakin buruk, maka kita boleh menyebutnya puasa dan seluruh ibadahnya tidak diterima oleh Alloh, atau diterima dengan banyak catatan dan persyaratan.

Kawan dan sahabat semua, Saya ucapkan selamat berjuang menghadapi 11 bulan tanpa pengawalan keberkahan bulan Ramadhan. Hari-hari berat akan kita lalui, dan semoga saja bekal ketakwaan yang sudah disandang bisa menjadi benteng kokoh dan tangguh melawan godaan nafsu yang dapat menjerumuskan serta menurunkan kualitas ketakwaan yang sudah diraih. Selamat Idul Fitri, Taqobbalalloohu minna wa minkum, shiyaamanaa wa shiyaamakum. Minal aidin wal faa iziin, mohon maaf lahir dan batin.

Selamat menikmati secangkir kopi, warna kopi boleh hitam, tapi tidak dengan sekeping hati

Walloohu a'lam bish showwaab

Wassalaamu alaikum Wr. Wb.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url