Hal-hal yang Dilarang dalam Ziarah Kubur

A'udzu billahi minas syaithonirrojiim
Bismillaahirrohmaanirrohiim.

Ziarah ke kuburan atau ke makam sudah lazim dilakukan menjelang bulan Ramadhan atau pada hari raya Idul Fitri. Ziarah kubur mengingatkan kita akan terjadinya salah satu proses yang akan dilalui manusia, alamiah, sunnatullah nya begitu. Mendo'akan mereka yang telah meninggal.

Memahami Ziarah Kubur

Namun ada hal dilarang dilakukan, yaitu mendo'akan orang yang meninggal yang pada saat hidupnya lupa kepada Alloh, pemabuk minuman keras, nge-lak lem (sekarang ada penyalahguna obat keras, ekstasi, mariyuana dan sejenisnya), pelaku beragam kejahatan. Bahkan mengantar ke kuburnya pun cukup diwakili beberapa orang saja.

Dilarang meminta dalam bentuk apapun kepada ahli kubur secara langsung. Termasuk menjadikannya perantara do'a kepada Alloh. Yang terakhir bukan hanya di kuburan, tetapi juga menggunakan nama orang yang dianggap suci sebagai perantara do'a, misalnya syekh Abdul Muhyi, syekh Abdul Qodir Jaelani dan beberapa lainnya.

Seharusnya ketika mendatangi kubur orang yang dianggap mempunyai keistimewaan, kita dapat meneladani karakter dan mempelajari kiat-kiat serta tips & trik mereka menjadi orang yang sukses karya hidupnya untuk dapat diterapkan di diri kita.

Menjadikan orang atau benda sebagai perantara do'a adalah perilaku orang Arab jahiliah. Mereka percaya betul kepada adanya Alloh, namun mereka kesulitan menempatkan dirinya sebagai hamba, karena mereka merasa tidak mempunyai kelayakan berdo'a secara langsung, sehingga menempatkan Latta dan Uzza sebagai perantara do'a.

Hal tersebut oleh Alloh dikategorikan sebagai perbuatan musyrik. Semoga akan banyak orang yang saling mengingatkan akan hal ini di masyarakat yang pemahamannya terbatas.

Wallohu 'alam.

Alhamdulillahi robbil' alamin.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url