Diantara Dua Kutub. Mana yang Lebih Dominan?
Bismillaahirrohmaanirrohiim.
Dalam hukum fisika / kimia dikenal gaya tarik menarik (elektro magnetik), antara 2 kutub yang berbeda positif dan negatif. Ketika kutub yang sama berdekatan akan terjadi tolak menolak. Di dunia metafisika kutub yang sama akan tarik menarik, sedang kutub yang berbeda akan tolak menolak.

Kebaikan adalah kutub positif, dan keburukan adalah kutub negatif. Sifat buruk sangat mudah menyebar. Contoh, ketika ada seseorang yang berbuat buruk, maka yang pertama muncul di diri kita adalah sisi buruk kita, sifat su'udzhon. Baru setelah beberapa saat, sifat baik (kalau dominan) akan bekerja, menganalisa, menyimpulkan dan muncullah reaksi positif.
Dominasi kutub-kutub ini sangat tergantung kepada kualitas diri yang bersangkutan, pendidikan, pengalaman, dan lingkungan dimana dia berada. Syaithon berdiri di sisi negatif. Setiap diri yang didominasi syaithon, akan bergerak di area negatif. Ketika yang bersangkutan digiring ke arah kebaikan, maka serentak berontak, menolak. Kalaupun dia berjalan ke arah kebaikan, dia didorong oleh sisi negatif, misalnya keinginan untuk dikenal, takut tersingkir dan sebagainya.
Keinginan untuk makan makanan yang haram atau subhat, juga didorong oleh tarikan teman-temannya yang sudah lebih dulu ada di perutnya, di dagingnya, di darahnya. Tidak ada penolakan. Butuh perjuangan berat dan panjang, pengorbanan, tambahan ilmu dan pengetahuan, do'a dan bantuan dari Allah untuk bisa keluar dari situasi ini.
Alhamdulillah, Allah memberi solusi praktis untuk mengatasi dominasi syaithon yang bercokol di dalam tubuh kita yaitu shaum di bulan Ramadhan. Orang yang telah berhasil meraih hasil yang baik dapat dirasakan oleh yang bersangkutan. Ada berbagai reaksi : reaksi umum, ketika makanan sudah tertelan, mungkin muntah, atau diare. Reaksi kedua, merasakan bau dan tidak dapat lewat kerongkongan. Reaksi ketiga, tidak mau mengambil makanan terduga bermasalah. Reaksi keempat, dia bisa melihat makanan mana yang bermasalah dan mencium bau yang tidak sedap dari jauh.
sumber : Kamal Taufik