Ketika AYAT-AYAT SUCI dibaca
Ketika ayat-ayat suci dibaca
Dengan kebeningan hati yang tertata
Tertumpah fokus pada isi firman-Nya
Lembut merambat kerlap kerlip cahaya
Ketika ayat-ayat-Nya dibaca
Dengan penuh tartil seperti difirmankan-Nya
Bergeraklah semua malaikat penjaga
Menebar cahaya di ruang hati pembacanya
Ketika ayat-ayat Tuhan dibaca
Dengan ketulusan tak mengharap pahala
Ruang-ruang gelap di hati akan terbuka
Menerima pancaran dari cahaya kalam-Nya
Ketika surat-surat Kekasih dibaca
Dengan penuh cinta dan rindu membara
Tersingkaplah tabir-tabir gelap di jiwanya
Diganti oleh terangnya mahabbah-Nya
Ketika ayat suci bicara tentang surga
Dengan segala kabar gembira tentangnya
Tergantikanlah segala duka derita dunia
Dan terhiburlah hati untuk merindukannya
Ketika ayat ayat Qur’an mengisahkan neraka
Dengan segala nestapa derita penghuninya
Tumbuhlah rasa takut dan cemas tak terkira
Dan bersegera memohon perlindungan darinya
Ketika kalam Tuhan bicara tentang Diri-Nya
Tentang Dzat, sifat, kehendak dan kuasa-Nya
Teramat terasa bahwa diri bukan siapa-siapa
Teramat merasa bahwa diri hanya noktah tak berdaya
Ketika kalamulloh bicara tentang syariat
Juga hakikat, tarekat dan ektase makrifat
Rubuh raga dan runtuh jiwa seraya tergugu
Dada terbata menjadi rinai basah tersapu
Bandung, 06 Juni 2020
Penulis: Madyo Sasongko