Tugas Ummat Islam
A'uudzu billaahi minasy syaithoonir rojiim.
Bismillaahirrohmaanirrohiim.
Ada tugas yang sangat berat menanti umat Islam setelah saat qiyamah (kebangkitan Islam) terjadi. Di antaranya, memberantas praktek perdukunan, dan memberantas perilaku dan faham terorisme yang mengatasnamakan Islam yang bersifat radikal dan militan tanpa toleran. Setelah itu kita dihadapkan kepada menyejahterakan 8 (delapan) asnaf.
Tugas lainnya yaitu menghilangkan perbudakan di jaman modern, yaitu sistem pengupahan yang tidak manusiawi, contohnya sistem out sourcing dimana seseorang dibayar dengan upah yang rendah dan tidak ada jaminan kesejahteraan secara berkesinambungan. Habis manis sepah dibuang. Ini adalah sistem yang dianut oleh kapitalis Barat dan Yahudi.
Belum lagi sistem UMR/UMK yang tidak menguntungkan. Ini disebabkan di antaranya karena iklim usaha yang tidak baik. Efisiensi, efektivitas, kepercayaan, kejujuran dan kerjasama bisnis tidak berjalan baik. Baik dari pihak pengusaha, pemberi izin (pemerintah) sulit duduk bersama mencari win-win solution. Butuh waktu yang panjang untuk menyejahterakan golongan yang 8 asnaf itu. Baru setelah hal itu tercapai, akan dilakukan pendidikan, pelatihan syariat Islam.
Tidak ada kalimat yang dapat dikonfirmasi, bahwa univesalitas kepemimpinan Islam dan syariatnya harus tegak di atas negara Islam. Indonesia yang berasaskan Pancasila sudah memenuhi kriteria sebagai negara yang cocok untuk mengembangkan universalitas kepemimpinan Islam. Karena nilai Pancasila sudah bergaung sejak jaman kerajaan Majapahit. Menurut informasi yang saya dengar, untuk mencapai Indonesia yang baldatun thoyyibun wa robbun ghofur, diperlukan waktu sekitar 100 tahun. Itupun harus ditebus oleh kerja keras. Semoga kita diberi kesempatan, kekuatan dan kemampuan untuk dapat menjawab tuntutan Alloh SWT.
Wallohu 'alam.
Alhamdulillahi robbil' alamin.