Implementasi Dzikir dalam Seluruh Sendi Kehidupan

#dzikir
A'uudzu billaahi minas syaithoonir rojiim.
Bismillaahirrohmaanirrohiim.
Dzikir itu artinya ingat, sadar, eling, waras. Dzikir bisa dilakukan dalam hati, perkataan, perbuatan, karya. Dzikir yang dialkukan di dalam hati, adalah berupa gerak gerik hati, kecenderungan, kemampuan untuk bersikap, kecepatan menerima suatu keadaan yang tidak nyaman dan mengembalikan ketenangan. Dzikir yang dilakukan dalam perkataan, seperti yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, dengan memperhatikan tata cara dan tata krama yang layak, tempatnya, pemilihan kalimat yang tepat, intonasi yang tidak tinggi dan tidak terlalu rendah (terdengar telinga sendiri).
Dalam praktek dzikir yang dilakukan ketika berbicara dengan orang lain harus memperhatikan status, pendidikan dan pergaulannya, sehingga apa yang ingin kita sampaikan tepat sasaran. Ketika berhadapan dengan kondisi fisik, seperti sakit, ada masalah dengan orang lain, kendaraan dsb., mulut kita tidak mengeluarkan kalimat yang bernada negatif, kalau tidak ada kata yang baik lebih baik diam. Dalam kondisi tersebut harus bersyukur, bila mampu mengeluarkan kalimat yang menyiratkan penerimaan dan minta pertolongan agar permasalahan segera selesai.
Dzikir dalam perbuatan, apapun bentuknya harus disesuaikan dengan aturan yang sudah ditetapkan Allah. Ingatlah, Allah adalah Rabb, pengurus sekalian alam. Merawat dan memelihara diri kita sebaik-baiknya termasuk bagian dari dzikir perbuatan. Berpenampilan baik, rapi, bersih, sehat juga disebut dzikir dalam perbuatan.
Lebih jauh lagi dzikir dalam perbuatan diimplementasikan dalam menjaga harta dan kekayaan serta diupayakan agar bertambah jumlah dan nilainya. Termasuk meningkatkan kualitas pendidikan di setiap ada kesempatan.
Pergerakan kita di rumah, interaksi sosial dengan tetangga, perilaku di jalan, kontak dengan teman di pekerjaan dan orang yang tidak kita kenal sangat dijaga, agar tidak timbul masalah sekecil apapun.
Sikap terhadap kondisi lingkungan alam sekitar kita, misalnya tidak apatis, tidak masa bodoh, tidak cuek juga termasuk dzikir dalam perbuatan. Sebaiknya jika kita tidak mampu berbuat langsung menjaga kelestatian lingkungan, setidak-tidaknya memberikan kontribusi melalui media yang tersedia, misalnya berkarya, baik sifatnya terbatas untuk lingkungan sendiri atau untuk kepentingan masyarakat luas, dengan tetap memperhitungkan dampaknya.
Dengan dzikir dalam seluruh laku, ucapan, tindak dan perbuatan kita akan digiring pada ketakjuban melihat dan menyaksikan karya Allah yang luar biasa, semuanya terencana, tak ada cela dan tertata dengan baik, manfaatnya yang sulit dinilai, proporsional dengan kebutuhan manusia dan lingkungannya.
Demikian sekilas yang teringat dalam benak saya tentang dzikir, hasil pengajian, yang lainnya tidak mampu saya ingat karena begitu kompleks, dan saya belum mampu mencerna.
Alhamdulillahi robbil 'alamin.