Menelusuri Hidayah

Api melahap menjalar kegirangan
Membakar jiwa yang kekeringan ...
Tak ada kata arti kekenyangan
Melahap makanan yang disajikan …

Kenapa tuan sabar dalam pedih
Hati dibiarkan mati tidak dipahami
Terpesona kenikmatan duniawi
Ayat2 Illahi kau ingkari

Didiklah hati biar memahami
Agar tidak buta dan tuli
Jangan biarkan hati mati
Gelap tdk mau memahami ....

Pendengaranmu jadi budak dunia
Terpadatkan oleh kehidupan fana
Meliuk kegirangan padat kegairahan
Ketika telinga jadi hamba dunia

Ayat2 diperdengarkan tambah kegelishan ....
Karena bukan hal yang menguntungkan
Nikmati tuan dalam lingkaran siksaan
Mata tidak melirik kepada pemilik
Berserakan puji tidak dilirik

kalam illahi dibikin mainan
Dilihat ketika ada kepentingan
Mata tidak pernah merindukan
Memandang yang Maha Menawan

Sampai kapan menunggu hidayah
Indramu kau bikin payah
Terangkan menuju yang Maha Indah
Agar yang ada bukan gelisah....

Jika Indra dalam kegelapan
Akan senantiasa dalam kesesatan
Makhluk mulya jadi binatang
Semoga jadi bahan perenungan
Meluncur kepada perbaikan.....

(Qur'an Surat Al-A'rraf : 179)

Bandung, 26 Agustus 2016

© Hidayatul Khowas