Jempol Masuk Syurga
Oleh : Kamal Taufik
A'uudzu billaahi minasy syaithoonir rojiim.
Bismillaahirrohmaanirrohiim.
Akhir-akhir ini beranda akun facebook disodorkan sejumlah pilihan emoticon, terutama emoticon bergambar jempol atau like emoticon. Emoticon ini memacu dan mendorong pemilik akun facebook untuk memilih 'like' untuk suatu keadaan / gambar, ujungnya ada harapan tertentu yang dapat diraih.
Saran saya, dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada siapa pun, hati-hati dengan pilihan itu, karena secara tidak sadar kita digiring untuk mempercayai bahwa pilihan itulah yang menyebabkan apa yang kita harapkan tercapai. Sedangkan Allah seakan tidak mempunyai andil. Misalnya, bila kalian pilih 'like' untuk foto ini akan masuk surga.
Menurut apa yang saya peroleh, dengan segala keterbatasan saya, di pengajian, untuk masuk menjadi ahli surga tidak semudah membalik telapak tangan. Butuh perjuangan, ilmu yang luas, bimbingan guru yang mursyid, pertolongan Allah dan sekian banyak persyaratan. Ini dilakukan bila kita ingin dikelompokkan ahli surga tanpa hisab.
Golongan ini disebut golongan yang "dimasukkan" ke dalam surga, bukan "masuk". Dimasukkan, artinya yang bersangkutan tidak mengenal jalan lain kecuali surga. Tidak tahu proses hisab. Tidak tahu jalan ke neraka. Sedangkan, masuk, artinya dia tidak langsung masuk surga, melainkan harus melalui proses hisab, bahkan ada yang harus transit di neraka terlebih dahulu.
Allah menggiring hamba yang dicintai melalui proses yang sering kali terjal dan rumit. Walaupun pertolongan Allah lebih dominan. Mohon dipertimbangkan lagi keputusan menekan tombol like, walaupun sepintas tidak ada konsekuensi apapun. Pelajari secara seksama dan bijak. Ada banyak like-like lainnya.
Walloohu a’lam.
Alhamdulillaahi robbil ‘aalamin.
Bandung, 18 Juni 2016 copyright Kamal Taufik
A'uudzu billaahi minasy syaithoonir rojiim.
Bismillaahirrohmaanirrohiim.
Akhir-akhir ini beranda akun facebook disodorkan sejumlah pilihan emoticon, terutama emoticon bergambar jempol atau like emoticon. Emoticon ini memacu dan mendorong pemilik akun facebook untuk memilih 'like' untuk suatu keadaan / gambar, ujungnya ada harapan tertentu yang dapat diraih.
Saran saya, dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada siapa pun, hati-hati dengan pilihan itu, karena secara tidak sadar kita digiring untuk mempercayai bahwa pilihan itulah yang menyebabkan apa yang kita harapkan tercapai. Sedangkan Allah seakan tidak mempunyai andil. Misalnya, bila kalian pilih 'like' untuk foto ini akan masuk surga.
Menurut apa yang saya peroleh, dengan segala keterbatasan saya, di pengajian, untuk masuk menjadi ahli surga tidak semudah membalik telapak tangan. Butuh perjuangan, ilmu yang luas, bimbingan guru yang mursyid, pertolongan Allah dan sekian banyak persyaratan. Ini dilakukan bila kita ingin dikelompokkan ahli surga tanpa hisab.
Golongan ini disebut golongan yang "dimasukkan" ke dalam surga, bukan "masuk". Dimasukkan, artinya yang bersangkutan tidak mengenal jalan lain kecuali surga. Tidak tahu proses hisab. Tidak tahu jalan ke neraka. Sedangkan, masuk, artinya dia tidak langsung masuk surga, melainkan harus melalui proses hisab, bahkan ada yang harus transit di neraka terlebih dahulu.
Allah menggiring hamba yang dicintai melalui proses yang sering kali terjal dan rumit. Walaupun pertolongan Allah lebih dominan. Mohon dipertimbangkan lagi keputusan menekan tombol like, walaupun sepintas tidak ada konsekuensi apapun. Pelajari secara seksama dan bijak. Ada banyak like-like lainnya.
Walloohu a’lam.
Alhamdulillaahi robbil ‘aalamin.
Bandung, 18 Juni 2016 copyright Kamal Taufik