Cara Setan Bekerja Menggoda Manusia

cara kerja syetan

A'uudzu billaahi minasy syaithoonir rojiim.

Bismillaahirrohmaanirrohiim.

Syaithon bekerja sesuai tingkatan keimanan siapa yang digodanya. Untuk golongan rendah imannya, maka hanya tingkatan prajurit syaithon saja yang dikerahkan. Cara godaan cukup dengan minuman keras, kejahatan umum, perilaku negatif di masyarakat dan sebagainya.

Contoh lain : seorang pembuat sajadah dibisiki untuk membuat ukuran yang lebih lebar dari biasanya. Harapannya akan dibeli oleh orang kaya. Kejadian di masjid adalah sebagai berikut, datanglah seorang yang biasa (tidak miskin) untuk melaksanakan sholat. Kemudian datang seorang kaya, sholat di samping orang pertama. Rupanya sajadah orang kaya menutupi sajadah yang satunya. Selesai sholat, sajadah orang kaya dia gulung sedikit sehingga tidak menutupi sajadahnya. Kemudian dia melanjutkan sholatnya. Orang kaya tadi tidak terima, selesai sholat dia kembalikan posisi sajadahnya. Ujungnya, mereka berdua bertengkar.

Kita lihat cara syaithon bekerja dimulai dari hal yang tidak terduga. Pembuatan sajadah yang tidak biasa karena ingin mendapatkan laba lebih, namun efeknya bermasalah di penggunaan. Kedua orang yang bertengkar tidak bisa menerima arogansi satu dengan yang lain. Untuk tingkatan yang lebih tinggi syaithon mengerahkan prajurit yang lebih tinggi pangkatnya.

Cara kerjanya bukan hanya fisik, sudah ditambah dengan rasa. Contohnya, seorang penceramah merasa bangga dengan selalu banyak yang hadir ketika dia berceramah. Seorang penggerak pembangunan masjid, merasa bangga atas andilnya. Seorang penulis bangga tulisannya selalu dibicarakan dan di-share orang. Bangga sholatnya lebih banyak, hajinya berulang kali dan banyak rasa lebih dari yang lain. Rasa keakuan, bangga terhadap amalnya diangkat sebagai tema penggodaan.

Untuk kalangan tinggi, penguasa, ulama besar, posisinyalah yang sering digunakan untuk basis godaan, kekuasaan, materi, perempuan dan bentuk-bentuk kerakusan. Para ahli teknologi memperkenalkan penemuan yang tidak didukung oleh keahlian menebak sisi buruk dari penemuannya. Ahli hukum yang mempermainkan hukum. Ahli ekonomi yang mencari celah untuk keuntungan pribadi. Ulama yang tidak perduli dengan keaslian ilmu agamanya, cenderung mengedepankan logika.

Lingkungan yang berantakan, strata sosial yang tidak harmonis, persoalan hukum yang tidak menentu, bencana akibat salah urus alam dan banyak kejadian yang tidak nyaman dilihat dan dirasakan adalah bentuk yang dihasilkan oleh pasukan syaithon. Ingatlah syaithon tidak akan masuk neraka, yang masuk ke neraka adalah syaithon dari golongan jin dan manusia. Kita sudah berulang kali diingatkan oleh Alloh akan bahaya ini. Insyaflah.

Astagfirulloohal ‘azhiim.

Walloohu a’lam.

Alhamdulillaahi robbil 'aalamin.

Bandung, 21 Juni 2016

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url