Uang Kertas dan Pencurian Duit Negara

Diujung Zaman_JIka Indonesia masih menggunakan uang kertas, barangkali akan semakin banyak profil tokoh fenomenal di negeri ini, yang dalam banyak kesempatan mencuri uang negara.

Saya pernah merenung, sejak Indonesia merdeka, arus kas korupsi menggerogoti APBN dan APBD, sehingga angka fantastisnya bisa mencapai 50% marjin kehilangannya, dan lalu bagaimana nasib bangsa ini, jika urusan raswah tak bisa dihentikan. Lalu, sejauhmana efektifitas KPK yang sekarang juga disinyalir telah pernah dikriminalisasi dan menjadi arena perebutan mafia hukum tertentu?

Mungkin lebih baik menyusun dan merumuskan sebuah kebijakan tentang penerbitan uang logam dari emas, perak dan logam mulia lainnya, toh sumber daya alam kita sangat mendukung dan tidak pernah kehabisan sumber, daripada terus-terusan dieksploitasi oleh bandit dan mafia asing yang tidak pernah bisa dihentikan karena pemerintah kita tidak pernah bisa berwibawa dan selalu kalah dengan cengkraman asing.

Sudah saatnya aktivis dan pemikir bangsa melakukan perubahan paradigma dan konsep penstabilan perekonomian, yang nantinya diimplementasikan dalam berbagai peraturan keuangan dan perekonomian, agar bangsa ini tidak lagi dijajah oleh kekuatan global seperti sekarang ini

Uang kertas seribu perak, masih cukup untuk membeli satu sachet kopi, hahay