Musafir

musafir itu telah beranjak pergi
mengembarakan hatinya ke lorong sunyi
meninggalkan semua yang dicintai disayangi
memperbaiki porak porandanya kehidupan

musafir itu merebahkan kefakirannya
memadatkan hatinya dengan harapan
mempersiapkannya dirinya mendaki perbukitan
menyelesaikan onggokan sisa permasalahan

musafir itu sedang mengasah pedangnya
menikamkannya pada kerakusan
menebaskannya pada ketakabburan
melakukannya penuh kehati-hatian

musafir itu tengah merindukan pulang
menuju kampung zaman keabadian
melampiaskan rindunya pada keluarga tersayang
menggoda mencengkrama sahabat dan teman

musafir itu sibuk melukis harapan
melalui goresan pena kanvas kehidupan
mengharapkan membuahkan kebajikan
mempersembahkannya pada Yang Maha Rahman
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url