Cahaya-Mu
Cahaya-Mu menusuk tulang punggungku
ada beban di pundak yang memberat
tak cukup hanya mengabaikan sisa waktu
terpacu melarikan langkah ke pendakian
menggetarkan seluruh rongga
dalam dada yang rapuh akan Cinta-Mu
tak sanggup kupisahkan rintangan waktu
tak mampu kutahan godaan merindu
dan tabir pun perlahan terurai
bantu aku membawanya ke Cahaya-Mu
agar redup itu memudar menjadi cahaya
sulit rasanya menatap semua rahasia
ketika dendang itu tak lagi kudengar
aku rindu cahaya-Mu kembali
bahkan menusuk jantung
tulusku dalam keridloan
meski harus jiwa jadi taruhan
biarlah rindu pada yang fana itu
terbakar melebur dosaku yang besar
risau khawatirku menggebu
jika kehlangan rindu
pada-Mu
ada beban di pundak yang memberat
tak cukup hanya mengabaikan sisa waktu
terpacu melarikan langkah ke pendakian
menggetarkan seluruh rongga
dalam dada yang rapuh akan Cinta-Mu
tak sanggup kupisahkan rintangan waktu
tak mampu kutahan godaan merindu
dan tabir pun perlahan terurai
bantu aku membawanya ke Cahaya-Mu
agar redup itu memudar menjadi cahaya
sulit rasanya menatap semua rahasia
ketika dendang itu tak lagi kudengar
aku rindu cahaya-Mu kembali
bahkan menusuk jantung
tulusku dalam keridloan
meski harus jiwa jadi taruhan
biarlah rindu pada yang fana itu
terbakar melebur dosaku yang besar
risau khawatirku menggebu
jika kehlangan rindu
pada-Mu
by Syantrie Aliefya