Maafkan bila waktu tak pernah memberitahu saat tak sengaja mengenalmu

Maafkan bila waktu tak pernah memberitahu saat tak sengaja mengenalmu
Photo by Sacha Styles on Unsplash


maafkan bila waktu tak pernah memberitahu saat tak sengaja mengenalmu

maafkan bila muncul rasa bersalah saat membiarkanmu sendiri

maafkan bila hari demi hari terlewati dengan gundah merindukanmu

maafkan bila sikapku tak pernah pandai mencintaimu

maafkan bila jiwaku selalu diliputi gundah saat jauh darimu

maafkan bila lelahku tak tergantikan waktu ketika menginginkanmu

maafkan bila penaku tak pernah berhenti menuliskan kata rindu padamu

maafkan bila kakiku tak pernah letih mengejar bayanganmu

maafkan bila sayapku patah saat terbang menuju dirimu

maafkan bila lukaku tak pernah sembuh tersiksa gundah

maafkan bila aku terlahir untuk memilikimu

maafkan bila penjara itu sudah kuisi dengan dirimu

maafkan bila lalu lalang jiwaku tersiksa mengingatmu

maafkan bila aku telah memutuskan untuk memilihmu
maafkan bila terburu-buru aku berlari mengejar jiwamu
maafkan bila keluguanku kusampaikan dengan tulus padamu
maafkan bila lisanku tak bisa menahan untuk mengatakan itu
maafkan bila penglihatan batinku menyetujui pikiranku
maafkan bila dalam doa²-ku aku menyebut namamu
maafkan bila setiap hari aku menghabiskan waktu memohon untukmu
maafkan bila prasangkaku selalu dipenuhi nafsu tentangmu
maafkan bila jiwaku tak pernah bisa pindah ke lain hati

maafkan bila terlalu jauh jarak memisahkan aku dan kamu

maafkan bila panah hati ini tak pernah meleset mengenaimu

maafkan bila rendah hatiku tak beralasan mencintaimu

maafkan bila ketulusan itu menakuti pikiranmu

maafkan bila bumi ini terlalu kecil dipenuhi namamu

maafkan bila langit biru itu bermuram durja melihatmu

maafkan bila senja itu selalu menunggu lambaian tanganmu

maafkan bila busungnya dadaku terbanggakan menyebutmu

maafkan bila waktu terus berjalan menyertai langkahku mengawalmu

maafkan bila pintu ini tak pernah kubuka, selain karena ketukanmu

maafkan bila jendela ini selalu tertutup sampai kudengar suaramu

maafkan bila pori-pori kulitku bertasbih memujimu

maafkan bila punggungku menyeretku menuju dirimu

maafkan bila munajatku tak pernah berhenti menemuimu

maafkan bila bahteraku tenggelam di dermaga cintamu

maafkan bila mataku enggan berhenti membaca surat-suratmu

maafkan bila rindu ini tak tertahan lagi menangis di pelukanmu

maafkan .....

maafkan .....

maafkan .....

Ya Rabb .....
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url